Berapa Persen Keuntungan Saham Per Bulan
Jadi, Apakah Keuntungan Saham Konsisten?
Meskipun banyak orang bertanya berapa keuntungan saham per bulan?, kenyataannya keuntungan saham jarang konsisten setiap bulannya. Fluktuasi harga saham membuat investor perlu bersabar dan memiliki strategi jangka panjang. Namun, jika dikelola dengan baik, investasi saham bisa memberikan keuntungan yang cukup signifikan dari waktu ke waktu.
Misalnya, jika kamu berinvestasi dalam saham yang terus naik selama beberapa tahun, hasil kumulatif dari kenaikan harga saham dan dividen bisa jauh lebih besar dibandingkan dengan keuntungan yang didapatkan setiap bulan.
Investasi saham adalah salah satu cara untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang, tetapi keuntungan per bulan dari saham sangat bergantung pada banyak faktor, termasuk jenis saham, kondisi pasar, dan strategi investasi yang diterapkan. Tidak ada jawaban pasti untuk pertanyaan berapa keuntungan saham per bulan?, namun dengan strategi investasi yang tepat, kamu bisa memaksimalkan potensi keuntunganmu.
Bagi kamu yang ingin mulai berinvestasi di saham, penting untuk selalu melakukan riset, memiliki strategi yang jelas, dan bersikap sabar. Saham bisa memberikan imbal hasil yang besar, terutama dalam jangka panjang, tetapi keuntungan per bulan mungkin bervariasi.
Pilih Saham dengan Potensi Pertumbuhan
Lakukan riset sebelum membeli saham dan pilih perusahaan yang memiliki prospek pertumbuhan jangka panjang yang baik. Saham teknologi, misalnya, sering dianggap memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi.
Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!
Masa depan kamu tentu akan menjadi lebih terjamin dan aman secara finansial bila kamu berinvestasi, bukan? Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman investasi yang lebih aman dan terpercaya. Mulai perjalanan investasimu bersama Ajaib Sekuritas sekarang, karena proses pendaftarannya yang mudah dan 100% online, tanpa memerlukan modal yang besar.
Berbagai layanan dan indeks saham juga tersedia dalam rangka mendukung investasimu agar semakin maksimal! Mulai dari saham, reksadana, margin trading, day trading, dan layanan bagi nasabah premium, Ajaib Prime, bisa kamu temukan di aplikasi Ajaib Sekuritas.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib Sekuritas sekarang!
Investasi saham semakin populer sebagai salah satu cara untuk mencapai kebebasan finansial. Salah satu pertanyaan yang paling sering diajukan oleh investor pemula adalah, “Berapa keuntungan saham per bulan?” Namun, jawaban untuk pertanyaan ini tidaklah sederhana karena keuntungan dari saham sangat bergantung pada banyak faktor. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, artikel ini akan membahas faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan saham serta strategi untuk memaksimalkan keuntungan bulanan.
Investasi jangka panjang dan jangka pendek, mana yang lebih untung?
Investasi saham merupakan salah satu instrumen investasi yang punya risiko paling tinggi. Hal ini dikarenakan nilai saham yang fluktuasinya sering naik-turun tak menentu, dan tidak terprediksi juga.
Artinya jika hari ini mengalami kenaikan, bisa saja harga saham besoknya tiba-tiba turun sangat jauh, dan terkadang hal itu bisa membuat investor khawatir karena modal mereka bisa hilang dalam sekejap.
Inilah yang harus kamu persiapkan ketika memasuki pasar modal. Kamu bisa saja mendapatkan keuntungan kapan pun dan bisa saja kehilangan modal kapan pun.
Untuk itulah kamu perlu tahu strategi apa saja yang harus dilakukan untuk meminimalisir risiko. Strategi yang dipasang di investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek itu berbeda.
Dividen (Pembagian Laba Perusahaan)
Dividen adalah bagian dari laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Dividen biasanya diberikan secara periodik, misalnya tahunan atau triwulanan. Ada beberapa jenis dividen yang dibagikan perusahaan yakni dividen tunai, dividen saham, dan lain-lain. Dividen tunai dibayarkan dalam bentuk uang tunai. Adapun dividen saham dibayarkan dalam bentuk tambahan saham.
Contoh keuntungan dari dividen ini misalnya Anda memiliki 200 lembar saham perusahaan ABC. Perusahaan mengumumkan dividen tunai sebesar Rp75 per saham. Dengan begitu, Anda akan menerima dividen sebesar 200 × Rp75 = Rp15.000.
Keuntungan saham dari dividen ini bisa dipengaruhi oleh sejumlah faktor mulai dari kinerja laba perusahaan, kebijakan pembagian dividen, hingga situasi ekonomi dan strategi investasi perusahaan.
Dengan demikian, berapa keuntungan saham per bulan yang bisa Anda terima akan sangat bergantung pada jumlah saham yang Anda miliki, harga saham, serta dividen yang diperoleh.
Sebagai contoh, Anda membeli saham sebuah perusahaan sebanyak 300 saham dengan harga Rp1.000 per saham. Dalam sebulan, sentimen pasar terhadap saham tersebut cukup baik sehingga harga saham tersebut mengalami kenaikan mencapai 25 persen yakni menjadi Rp1.250. Maka dalam satu bulan, Anda bisa memperoleh keuntungan dari capital gain sebesar (Rp1.250-1.000) x 300 atau Rp75.000.
Keuntungan tersebut masih bisa bertambah seiring dengan kebijakan pembagian dividen perusahaan yang biasanya dibayarkan per tahun.
Meski demikian, perlu dipahami bahwa investasi saham merupakan investasi yang juga memiliki profil risiko tinggi karena sangat fluktuatif. Untuk jenis saham jangka pendek, Anda mungkin sudah bisa melihat keuntungan yang diperoleh dalam waktu satu bulan. Namun, untuk jenis-jenis saham jangka panjang, keuntungannya tentu saja baru bisa Anda lihat selama beberapa waktu, bisa sampai beberapa tahun.
Ajaib.co.id – Investasi saham merupakan investasi yang menghasilkan keuntungan paling banyak, terutama untuk investasi jangka panjang. Banyak yang penasaran berapa persen keuntungan yang bisa didapatkan dari investasi jangka panjang ini. Untuk kamu yang pemula, mungkin kamu masih kebingungan beda dari investasi jangka panjang dan jangka pendek. Jadi, kita akan membahasnya sedikit.
Investasi trading saham (jangka pendek)
Investasi saham jangka pendek bisa kita kenal juga dengan trading saham. Trading saham merupakan kegiatan menjual dan membeli saham yang dilakukan harian. Itu artinya kamu melakukan kegiatan ini setiap hari untuk mendapatkan keuntungan.
Namun, kegiatannya memang tidak sesederhana membeli, lalu menjual. Agar mendapatkan keuntungan tentunya kamu harus membeli ketika harganya murah, lalu menjual ketika harganya naik.
Hanya saja hal ini tidak selalu terjadi. Jadi, kamu harus bisa memilih saham dengan jeli, dan strategi yang harus diperhatikan seperti ini.
Contoh Perhitungan Dividen
Misalkan kamu berinvestasi pada saham Sido Muncul sebanyak 10.000 lembar. Pada tahun 2021 yang lalu, Sido Muncul membagikan dividen 2 kali, dengan total Rp 34,2 per lembarnya (dapat dilihat pada gambar dibawah yang kotak merah).
Artinya, bagi pemiliki saham Sido Muncul akan diberikan dividen sebesar Rp 34,2 per lembarnya. Maka, perhitungan dividen ini menjadi :
Dividen yang diterima = Rp 34,2 x 10.000 lembar = Rp 342.000 (sebelum dipotong pajak).
Memperoleh Dividen
Kemudian, keuntungan kedua yang akan kamu dapatkan saat berinvestasi saham adalah pendapatan dividen. Dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham yang besarannya berdasarkan jumlah saham yang dimiliki.
Semakin banyak jumlah saham yang dimiliki investor, maka perolehan nilai dividen juga akan semakin besar yang diterima dari perusahaan.
Perolehan dividen dalam bentuk laba, umumnya akan dibagikan dalam jangka waktu satu tahun sekali yang keputusan pembagiannya akan ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPS.
Setiap emiten memiliki kebijakan yang berbeda, ada yang membagikan dividen 1 kali, 2 kali, 3 kali setahun, bahkan ada juga yang tidak membagikan dividen.
Pada saat berlangsungnya RUPS ini, perusahaan akan membahas dan menentukan nominal yang akan diberikan dengan tiga hal penting yang dipertimbangkan, yaitu Dividen Payout Ratio (DPR), jumlah saham yang beredar, serta laba bersih yang didapatkan perusahaan.
Saat investor telah resmi mendapatkan bagian dividen, maka secara tidak langsung investor tersebut telah diakui sebagai bagian dari pemilik perusahaan.
Dengan demikian, dividen dapat dikatakan sebagai passive income atau pendapatan pasif karena investor hanya perlu menunggu profit perusahaan dalam jangka waktu tertentu tanpa harus banyak melakukan aktivitas trading.
Selain itu, melalui dividen ini kamu bisa merancang program pensiun dengan berinvestasi secara rutin pada instrumen investasi yang berpotensi tumbuh di atas inflasi, salah satunya adalah saham.
Namun, sebaiknya saham yang dipilih untuk berinvestasi harus berasal dari perusahaan yang memiliki fundamental bagus, serta terus mencatatkan pertumbuhan laba yang stabil sehingga jumlah dividen yang dibagikan akan naik setiap tahunnya.
Sumber Keuntungan Investasi Saham
Dengan memilih saham sebagai instrumen saham setidaknya kamu bisa mendapatkan dua sumber keuntungan yang bisa didapatkan, yaitu capital gain dan dividen.
Capital gain adalah selisih antara harga beli dan harga jual suatu saham. Keuntungan ini bisa didapatkan ketika kondisi harga beli lebih rendah dibandingkan dengan harga ketika dijual.
Kamu membeli saham perusahaan ABCD pada harga Rp1000 sebanyak 5 lot
Harga beli 1 lot = Rp2.000 x 100 lembar
Harga beli 5 lot = Rp100.000 x 5
Jadi, harga beli 5 lot saham ABCD = Rp500.000
Setelah 1 bulan, Kamu menjual seluruh saham ABCD yang dimiliki pada harga Rp1.500
Harga jual 1 lot = Rp1.500 x 100
Harga jual 5 lot = Rp 150.000 x 5 = Rp 750.000
Jadi, harga jual saham ABCD = Rp 750.000
Capital gain = Rp750.000 – Rp 500.000 = Rp250.000
Sehingga keuntungan saham yang kamu dapatkan (capital gain) saat menjual saham ABCD adalah Rp250.000.
Namun di sisi lain, berinvestasi saham juga memiliki risiko capital loss. Capital loss merupakan kebalikan dari capital gain. Capital loss adalah kerugian yang terjadi ketika kamu menjual saham pada saat harganya turun atau harga lebih rendah dibandingkan membeli.
Oleh karena itu, kamu perlu hati-hati ketika melakukan transaksi saham sehingga berinvestasi pada saham kurang cocok jika dilakukan oleh investor pemula terutama yang memiliki profil risiko risk averse (menghindari risiko/konservatif).
Dividen merupakan pendapatan perusahaan yang dibagikan pada para pemegang saham secara regular. Keuntungan ini bisa didapatkan ketika kamu menyimpan saham dalam jangka waktu yang lama (tidak diperjual-belikan) atau memiliki saham sebelum cum date.
Cum date atau singkatan dari cumulative date merupakan tanggal penentuan bagi para investor yang berhak mendapatkan dividen dari perusahaan tertentu karena memiliki saham tersebut. Pembagian dividen perusahaan berbeda-beda yaitu dilakukan setiap 1 tahun sekali, 1 tahun 2 kali, atau dalam jangka waktu tertentu sesuai kebijakan perusahaan.
Lalu, sekarang kamu pasti bingung apakah harus memilih trading saham atau investasi jangka panjang. Keduanya pun punya keuntungan dan risikonya masing-masing. Jadi, kamu bisa memilihnya sesuai dengan karakteristik.
Jika ingin punya penghasilan yang cepat, kamu bisa memilih trading saham. Jika ingin punya keuntungan yang banyak dalam waktu sekaligus, kamu bisa memilih investasi jangka panjang.
Capital Gain (Selisih Harga Saham)
Capital gain adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih antara harga beli dan harga jual saham. Jika harga saham yang Anda beli naik, Anda bisa menjualnya dengan harga yang lebih tinggi dan mendapatkan keuntungan.
Sebagai contoh, Anda membeli 100 saham (1 lot) perusahaan ABC dengan harga Rp5.000 per lembar. Setelah beberapa waktu, harga saham naik menjadi Rp10.000 per lembar. Jika Anda menjual saham tersebut, maka Anda mendapatkan keuntungan sebesar (Rp10.000 - Rp5.000) × 100 = Rp500.000.
Keuntungan saham dari capital gain ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kinerja perusahaan, kondisi pasar, hingga sentimen investor dan ekonomi global.