Medical Check Up Apa Saja Yang Di Cek

Medical Check Up Apa Saja Yang Di Cek

Kapan Anda harus melakukan MCU?

Rekomendasi terkini menyatakan medical check-up bisa dilakukan sejak usia 18 tahun. Namun, periode pemeriksaan kesehatan bagi setiap orang berbeda-bedaDahulu, medical check up identik sebagai pemeriksaan kesehatan rutin setahun sekali.

Namun kini, Asosiasi Medis Amerika Serikat dan para praktisi kesehatan lainnya menyatakan cek kesehatan ini akan sangat bergantung pada banyak hal. Pada orang yang berusia di bawah 40 tahun, cek kesehatan hanya dianjurkan untuk dilakukan per lima tahun. Setelahnya, Anda dapat melakukan medical check up setiap 1 hingga 3 tahun sekali. Kondisi ini dengan catatan orang tersebut tidak sedang menjalani pengobatan intensif, misalnya untuk pasien diabetes atau darah tinggi.

Perubahan rekomendasi medical check up itu diambil dengan berbagai pertimbangan. Pada orang yang berusia di bawah 40 tahun, misalnya, kondisi kesehatan mereka umumnya masih bugar sehingga penyakit tertentu dapat terlihat hanya dengan pemeriksaan fisik.

Pertimbangan lain terkait biaya medical check-up yang tidak sedikit. Selain itu, orang sehat yang melakukan medical check up sering merasa khawatir alias paranoid atas kondisi kesehatan tersebut sehingga kerap menimbulkan gejala penyakit yang dikira harus dikonfirmasi melalui pemeriksaan tambahan, padahal sebetulnya tidak perlu.

Pemeriksaan kolesterol

Pemeriksaan kolesterol juga termasuk dalam rangkaian medical check up karena penting untuk dilakukan. Kebiasaan mengonsumsi makanan yang banyak lemak dapat menyebabkan kolesterol tinggi. Kondisi tersebut dapat memicu masalah kesehatan lainnya seperti serangan jantung dan stroke.

Kadar kolesterol normal yaitu ketika berada pada kisaran di bawah 200 mg/dL. Pastikan kadar kolesterol normal untuk mencegah penyakit hipertensi ataupun hipotensi.

Tempat Melakukan Medical Check Up

Medical check up dapat dilakukan di rumah sakit, laboratorium, atau pusat layanan kesehatan lainnya yang menyediakan fasilitas ini. Harga medical check up tergantung pada paket yang ditawarkan oleh rumah sakit. Biaya medical check up juga tergantung pada jenis pemeriksaan yang diambil, misalnya medical check up pranikah atau karyawan mungkin memiliki biaya yang berbeda.

Kini kamu bisa melakukan medical check up dari rumah dengan layanan Halodoc Home Lab (tersedia di Jabodetabek dan Surabaya) atau buat janji medical check up di rumah sakit pilihanmu di Halodoc.

Diperbaharui pada 6 Februari 2023.

Bila seseorang memiliki kondisi yang tidak sesuai dengan nilai normalnya atau kriteria dari pihak yang meminta seseorang tersebut melakukan Medical Check Up. Seperti pada seseorang dengan:

Pemeriksaan dapat dilakukan dengan sampel darah, urine, atau feses. Pada umumnya, digunakan sampel darah yang dapat mencakup keseluruhan tes pada rangkaian Medical Check Up.

Lama proses pemeriksaan Medical Check Up tergantung jumlah rangkaian tes yang dilakukan mulai dari 15 menit.

Hasil Medical Check Up dapat selesai tergantung dengan rangkaian tes yang dilakukan. Hasil keluar dalam rentang waktu 1×24 jam. Hal ini dikarenakan perlu interpretasi dan saran kesehatan dari dokter setelah Medical Check Up dilakukan.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.Setuju

Paket ini meliputi pemeriksaan fisik, visual assesment, rontgen thorax, darah lengkap, urine lengkap, fungsi hati, kolesterol total, gula darah puasa.

Kesehatan adalah aset berharga yang layak dijaga. Di Mayapada Hospital, kami memahami pentingnya Medical Check Up (MCU) secara rutin.

Medical Check Up Basic 1  Rp550.000

Pemeriksaan termasuk:

Medical Check Up Basic 2  Rp825.000

Pemeriksaan termasuk:

Biaya transportasi untuk layanan Homecare, menyesuaikan dengan jarak area yang dituju.

Medical check up adalah pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh. Melalui pemeriksaan ini, diharapkan gangguan kesehatan tertentu bisa terdeteksi sejak dini. Medical check up juga bisa dimanfaatkan oleh dokter untuk merencanakan metode pengobatan yang tepat sesuai kondisi pasien.

Medical check up diawali dengan tanya jawab, yang meliputi keluhan, riwayat penyakit, dan gaya hidup pasien. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan pada tanda-tanda vital tubuh, seperti suhu tubuh, tekanan darah, dan detak jantung, dilanjutkan dengan pemeriksaan kondisi fisik secara umum.

Tujuan dan Indikasi Medical Check Up

Medical check up dapat membantu dokter untuk mengetahui kondisi kesehatan pasien secara menyeluruh. Berikut ini adalah tujuan dilakukannya medical check up:

Walau tidak diwajibkan, medical check up dianjurkan untuk dilakukan secara rutin, terutama jika pasien memiliki faktor risiko terhadap penyakit tertentu. Melalui pemeriksaan ini, pasien juga dapat berkonsultasi kepada dokter mengenai kondisi kesehatannya tanpa harus menunggu timbulnya gejala penyakit.

Medical check up disarankan untuk dilakukan setiap 1 tahun sekali, terutama bagi orang yang berusia di atas 50 tahun. Sementara untuk pasien yang sedang menjalani pengobatan, medical check up bisa dilakukan sesuai jadwal yang ditentukan oleh dokter.

Informasi Pemeriksaan

Setelah Medical Check Up

Setelah menjalani medical check up, pasien biasanya diperbolehkan untuk pulang dan beraktivitas seperti biasa. Dokter akan menghubungi pasien kembali setelah seluruh hasil tes diperoleh dan menjelaskan secara rinci mengenai hasil tersebut.

Bila ditemukan kelainan pada hasil medical check up, pasien akan dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut atau menjalani pengobatan. Dokter juga akan menyarankan pasien untuk menerapkan pola hidup sehat, baik bila ditemukan kelainan maupun tidak, seperti:

Prosedur Medical Check Up

Bentuk-bentuk tes dalam medical check up sangat bervariasi. Tes yang dilakukan akan disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan pasien. Berikut adalah beberapa tes atau pemeriksaan yang dapat dilakukan dalam medical check up:

Pada tahap awal medical check up, dokter akan melakukan tanya jawab seputar keluhan yang dialami, serta riwayat kesehatan pasien dan keluarganya.

Dokter juga akan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai gaya hidup, seperti pola makan, intensitas olahraga, serta kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.

Tanda-tanda vital yang diperiksa dalam medical check up di antaranya:

Pada saat pemeriksaan fisik, pasien akan diminta untuk berdiri, duduk, atau berbaring, tergantung pada bagian tubuh yang akan diperiksa.

Pemeriksaan fisik biasanya dimulai dengan mengukur berat dan tinggi badan pasien, untuk mengetahui apakah pasien kekurangan atau kelebihan berat badan. Setelah itu, dokter akan memeriksa seluruh tubuh, mulai dari kepala hingga kaki.

Dalam pemeriksaan menyeluruh, dokter mungkin akan mengawalinya dengan melihat apakah ada kelainan di kulit, rambut, atau kuku, serta menekan atau mengetuk bagian tubuh tertentu. Bila muncul nyeri saat bagian tubuh tertentu ditekan atau diketuk, beri tahu hal tersebut kepada dokter.

Selanjutnya, dokter akan memeriksa mata, hidung, telinga, hingga organ. Dokter akan menggunakan alat bantu yang disebut otoskop untuk memeriksa kondisi telinga dan stetoskop guna mendengar bunyi jantung, paru-paru, dan saluran pencernaan.

Pada pemeriksaan kekuatan otot, diperlukan kerja sama dari pasien untuk melakukan gerakan tertentu sesuai arahan dokter. Bila kurang mengerti dengan arahan yang diberikan, jangan ragu untuk bertanya.

Kondisi kelamin juga akan diperiksa dalam pemeriksaan fisik. Pada laki-laki, penis dan testis akan diperiksa untuk mendeteksi infeksi, peradangan, atau perubahan ukuran. Sementara untuk memeriksa prostat, dokter akan melakukan pemeriksaan colok dubur guna mendeteksi ada tidaknya pembesaran ukuran kelenjar prostat.

Pada wanita, organ panggul yang meliputi vagina, vulva, serviks, ovarium, dan rahim, akan diperiksa untuk mendeteksi infeksi menular seksual atau gangguan kesehatan lain.

Sementara itu, untuk mendeteksi tumor atau kanker payudara, dokter akan melihat dan menekan area payudara. Dokter juga bisa memeriksa kondisi kelenjar getah bening dengan meraba area lipatan, seperti ketiak atau lipat paha, untuk mengetahui tanda-tanda benjolan pada area tersebut.

Selain pemeriksaan di atas, beberapa pemeriksaan penunjang di bawah ini juga dapat dilakukan untuk memperkuat diagnosis:

Pemeriksaan laboratorium

Dokter dapat memberikan pilihan pemeriksaan di laboratorium, yaitu:

Peringatan dan Larangan Medical Check Up

Sebelum menjalani medical check up, penting untuk menginformasikan kepada dokter mengenai hal-hal berikut ini:

Jika Anda memiliki perangkat yang ditanam di dalam tubuh, bawa salinan bagian depan dan belakang kartu perangkat Anda sebagai bukti. Anda juga sebaiknya membuat daftar pertanyaan yang ingin ditanyakan kepada dokter agar tidak ada yang terlewat.

Pemeriksan radiologi

Pemeriksaan radiologi menggunakan sinar X atau sinar radioaktif, yang berfungsi memberikan informasi tentang suatu penyakit melalui foto atau gambar. Melalui pemeriksaan radiologi, dokter akan mengetahui beberapa kondisi, yaitu:

Bagaimana MCU dilakukan?

Sebelum melakukan pemeriksaan fisik dalam medical check-up, dokter akan terlebih dahulu memeriksa riwayat kesehatan Anda, termasuk penyakit genetik. Hal lain yang akan ditanyakan adalah pola makan Anda, berat badan, rutinitas olahraga, konsumsi alkohol, merokok, hingga obat-obatan terlarang.Setelah itu, Anda akan diminta untuk melakukan serangkaian tes dasar.